Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Sagu dan Tapioka Bikin Naik Darah

13 Oktober 2023   06:14 Diperbarui: 13 Oktober 2023   11:47 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kios bahan kue (Foto: tribunnews.com)

Bukan sekalu dua kali Poltak naik darah. Tapi kejadian kemarin sore yang terparah.

Kamu pasti ingin tahu ceritanya.

Bagini. Kemarin sore, saat Poltak membeli golok di toko matrial di pasar belakang Gang Sapi, dia ditipi Berta istrinya sekalian beli tepung sagu tani. Kebetulan ada toko bahan kue di samping toko matrial. Pertetanggan yang aneh sebenarnya. Tapi apa peduli kita.

Sambil menenteng golok yang baru dibelinya, Poltak menghampiri Mas Penjaga toko bahan kue yang berdiri cemas di belakang etalase.

"Ada tepung sagu tani, Mas?"

"Ada, Pak." Mas Penjaga mengambil sebungkus sagu tani dan menyodorkannya kepada Poltak.

"Ini bukan tepung sagu!" Poltak protes setelah membaca etiket kemasan tepung itu.

"Itu tepung sagu, Pak."

"Bukan! Baca etiketnya ini. Tertulis di sini ta-pi-o-ka!" Poltak menunjukkan etiket tepung itu ke dekat mata Mas Penjaga. Darahnya mulai naik, nih.

"Pokoknya itu tepung sagu, Pak. Kan ada tulisannya sa-gu ta-ni." Mas Penjaga mulai naik darah juga agaknya.

"Bah! Tulisan sa-gu ta-ni ini nama dagang, Mas. Bukan nama bahan!" Poltak semakin naik darah. Karena mendadak dia teringat pula pada nama Felix Tani, seorang kompasianer sok tau yang sangat menyebalkan. 

"Pokoknya itu sagu, Pak. Ibu-ibu juga kalau beli tepung sagu, ya, beli itu."

"Eh, Mas, jangan ngotot, ya. Ini tepung tapioka, terbuat dari ubi kayu. Kalau tepung sagu, terbuat dari batang dalam pohon sagu. Tahu bedanya?" Darah Poltak sudah naik sampai level jidat.

"Gak taulah, Pak. Gini aja. Bapak jadi beli, gak?" Matanya nyaris loncat dari cangkang.

"Ya, gaklah! Salah beli nanti! Itu dungu!" Full naik darah. Asap merah mengepul dari ubun-ubun Poltak. 

Sesungguhnya Poltak takut kena marah Berta kalau salah beli pesanan. Mau konformasi, dia tak bawa ponsel.

Poltak langsung balik kanan zonder permisi. Bergegas pulang ke rumah.

"Ya, itu maksudku! Sagu tani, ya, tapioka itu! Masa gitu aja gak ngerti, sih!" Kini giliran Berta yang naik darah. Gara-gara Poltak tak jadi beli sagu tani.

"Ah, ibu-ibu semua sama saja. Gak bisa bedain sagu dan tapioka." Poltak menggerutu dalam hati. (eFTe)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun