Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Apakah Klub Liga Jepang Rasis terhadap Pemain Indonesia?

4 Oktober 2023   08:02 Diperbarui: 4 Oktober 2023   15:32 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesepakbola Pratama Arhan dalam jersey Tokyo Verdy (Foto: via tribunnews.com)

Itu satu sisi dan sebenarnya wajar terjadi di tiap negara. Kecuali mungkin di Indonesia yang cenderung mendewakan pemain asing ketimbang domestik.

Faktor lain yang lebih penting mungkin adalah kelas sepakbola Jepang yang jauh di atas Indonesia. Jepang itu macan Asia yang sudah langganan masuk laga Piala Dunia. Karena itu bisa disimpulkan secara rata-rata kualitas pemain Jepang berada di atas rata-rata pemain Indonesia.

Karena itu wajarlah jika peluang Pratama untuk dimainkan, apalagi sebagai starter, menjadi kecil. Faktanya dia hanya bermain dua kali sebagai pengganti. Untung ada "hiburan", sempat dimainkan tiga kali di Piala Emperor.

Hal serupa juga sebenarnya dialami Marselino. Kualitas pemain Eropah jauh di atas Indonesia. Wajar kalau kesempatan bermain untuk Marselino juga terbatas. Untungnya Marselino menyadari hal itu. Dia tahu pemain Asia harus berjuang lebih keras untuk bisa diperhitungkan di klub-klub Liga Eropah.

Kabar terakhir, Januari 2024 Pratama kemungkinan pindah ke klub Liga 1 Korea, Suwon FC. Yah, mudah-mudahan itu terjadi dan, seperti Asnawi, mudah-mudahan juga Pratama mendapat menit bermain yang lebih banyak. Tidak sekadar gimmik pemasaran lagi.

Sayang sekali kalau pemain-pemain berbakat Indonesia cuma jadi "bintang medsos" klub-klub kelas 2 di Jepang, Korea, dan Eropah. Cukup sudah Eggy Maulana dan Witan Sulaeman yang mengalaminya di Slovakia. 

Baiklah jika PSSI dan klub-klub Indonesia menaruh perhatian serius akan soal ini. Jangan sampai pemain-oemainberbakat kita ditransfer ke klub luar negeri hanya untuk pajangan. Pulang-pulang malah jadi rusak mereka. (eFTe)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun