Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Diprank Hujan Tadi Malam

28 Agustus 2023   07:13 Diperbarui: 28 Agustus 2023   07:24 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menampung hujan buatan di Jakarta tadi malam (Dokpri)

Kupikir kemarau telah usai. Sebab hujan menyiram Jakarta tadi malam. Hingga kuanggit sebuah puisi selamat datang untuknya.

Kusangka alam telah bermurah. Hingga kodok selokan bersukaria, lelaki tua di Gang Sapi tersenyum, dan bernyanyi bersama menghapus kemarau.

Prank, prank, prank! Ternyata hanya prank! Hujan kemarin bukan kehendak alam. Tapi langit Jakarta telah disirami garam, perih sampai menangis. Air matanya turun ke bumi. Merupa hujan buatan.

Terlanjur sudah kutulis puisi selamat tinggal kemarau, selamat datang hujan. Benar belaka kata tetua, "Terlalu girang akan membikinmu dungu."

Puisi kemarin telah kutulis dari dunguku. Haruskah kuhapus? (eFTe)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun