Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Cakra Khan, Putri Ariani, dan Pejabat-pejabat Oportunis

24 Juli 2023   17:41 Diperbarui: 25 Juli 2023   06:00 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Putri Ariani dan Cakra Khan saat tampil di America's Got Talent 2023. (YouTube via kompas.com)

***

Lantas, mengapa para pejabat kita menyambut Putri Ariani dengan gempita, sementara Cakra Khan dicuekin? Dengan kata lain, mengapa pejabat kita diskriminatif?

Bagi pejabat (cum politisi), tinimbang Cakra Khan (31 tahun), jelas Putri Ariani lebih menggiurkan dikapitalisasi untuk kepentingan politik. Putri itu remaja putri, disabilitas, pejuang gigih, dan sukses meraih Golden Buzzer AGT. Sebuah capaian luar biasa, mengingat sejak musim ke-11 AGT sampai kini hanya ada 63 peserta yang berhasil meraihnya.

Mengundang Putri atau sekadar mengucapkan selamat padanya jelas akan mengundang apresiasi pada pengundang. Entah dia presiden, menteri, ataupun gubernur. Apalagi jika pengundang atau pengucap selamat itu ada bau-bau capres/cawapres.

Pada dasarnya pertemuan Putri dan para pejabat itu bersifat transaksional. Pejabat mendapat apresiasi dari khalayak, sementara Putri mendapat dukungan untuk pengembangan kariernya sebagai musisi/penyanyi.  

Jadi ini semata soal oportunisme politis pejabat saja. Lebih menguntungkan secara politis mengundang Putri ketimbang Cakra. 

Sebenarnya tak ada yang salah di situ, kecuali kita mengajukan sebuah pertanyaan etis kepada para pejabat tadi. Apakah mereka pantas menuai manfaat dari lahan yang tak ditaburnya? Putri berjuang sendiri lalu, saat dia sukses, kenapa pula para pejabat itu ramai-ramai ikut menikmatinya.

Untunglah tak ada pejabat yang mengundang Cakra Khan atas keberhasilannya lolos audisi AGT 2023. Cakra, sependek yang kutahu, bukanlah seorang partisan politik. Karena itu memenuhi undangan presiden, menteri, atau gubernur berpotensi menciderai netralitasnya. Setidaknya khalayak penggemar akan mempertanyakan afiliasi politiknya.

Menjelang Pilpres 2024, baiklah jika Cakra dan Putri menjaga jarak dengan politisi, parpol, dan capres/cawapres. Sebaiknya pantangkan bernyanyi di sebuah event politik pemilu. Entah itu apel siaga, rapat akbar, kampanye, atau apapun namanya. Jangan menjual integritas dan prestasi musik kepada politisi. Itucmerendahkan harkat musisisi.

Tapi rasanya tak ada keberatan jika ada pengusaha yang mengundang Cakra Khan untuk merealisasikan cita-citanya membangun komplek "penampungan hewan" (animal shelter). Dia tak harus menunggu menjadi juara AGT 2023 dulu baru bisa mewujudkan cita-cita mulia itu.

Kendati begitu, sebagai bentuk penghargaan negara terhadap Putri dan Cakra, elok juga jika mereka diundang menyanyi di Istana Negara pada Perayaan Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2023 nanti. Kebetulan temanya "Terus Melaju untuk Indonesia Maju". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun