Tapi bukan itu alasan utamanya.Â
Saya usul SIM A otomatis berlaku untuk motor roda 2 karena saya punya SIM A tapi gak punya SIM C. Akibatnya motorku cuma dipanasin aja mesinnya  di garasi. Gak perlu SIM C untuk manasin mesin, kan?
Saya malas mengurus SIM C. Mual mikirin ujian praktek zigzag dan angka 8. Keahlian semacam itu kan hanya relevan untuk Lampung yang punya banyak ruas jalan belok-belok penuh lubang. Lha, di Jakarta jalanan kan lurus dan mulus.
Zigzag di jalanan Jakarta, pale lu benjut. Atau malah ditilang Pak Polantas (bersertifikat). Lha, kalau ujungnya ditilang, ngapain juga dibikin jadi materi ujian praktek SIM C, ya. Absurd banget.
Jadi, Pak Kapolri, tolong bikin aturan SIM A dan B otomatis berlaku untuk kendaraan roda 2. Pak Kapolri baik, deh. (eFTe)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H