Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Dapatkah Rindu pada Soto Triwindu Dibayar dengan Soto Gading?

27 Juni 2023   07:12 Diperbarui: 28 Juni 2023   02:02 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan soto ayam Gading Solo (KOMPAS/KRIS RAZIANTO MADA)

"Jangan Triwindulah. Soto Gading saja!" Seseorang berteriak, mengajukan usul.

"Voting!"

Maka jadilah voting. Hasilnya 6 - 1 untuk kemenangan Soto Gading. Apakah hanya aku yang setengah gila merindu soto Triwindu? Aku manyun!

Mobil melaju di Jalan Bhayangkara, Panularan-Laweyan. Lewat kaca jendela, kulihat ada restoran Ayam Goreng Kartini di sebelah kanan jalan. Banyak mobil parkir di halaman depannya. Berarti enak, tuh.

"Kita makan di Ayam Goreng Kartini saja!" Aku berusaha mengacaukan hasil voting. "Gak soto Triwindu gak soto Gading, ya ayam goreng Kartini saja." Pikiran jahatku muncul begitu saja. Buah rasa kecewa karena kalah voting.

Cobalah mengerti sedikit. Nanti malam ada acara keluarga dengan konsumsi model USDEK (Unjuk - Snek/Sup - Dahar - Es Krim - Kondur). Pasti enak dan ngenyangin. Besok pagi mesti kembali ke Semarang. Kapan ke Triwindu, coba.

"Ngaco! Gaklah!" Istriku melotot. Itu tandanya dia kepingin juga makan ayam goreng Kartini. Tapi hasil voting tak boleh dibatalkan.

Mobil berhenti, parkir di tepi jalan, persis di depan rumah makan "Soto Ayam Gading 2". "Ah, sudah buka cabang rupanya," bathinku. Cabang ini berada di Jalan Veteran, Tipes-Serengan.

Ingatanku tetiba melayang ke satu hari sekitar duapuluh tahun lalu. Aku bersana anak dan istri ditraktir Paklik/Bulik makan soto Gading. Waktu itu warungnya di Jalan Brigjen Sudiarto, Joyosuran Pasar Kliwon. Sekarang dikenal sebagai Rumah Makan Soto Gading 1.

Itu pertama kali aku menikmati soto ayam Gading. Setelah itu belum pernah lagi. Terus terang, aku sudah lupa rasanya. Tapi ingat rupanya. Bihun bening dan suwiran daging ayam tenggelam dalam kuah rada bening, dengan taburan bawang goreng ngambang di permukaannya.  

Eling rupane lali rasane. Kira-kira begitu situasi memoriku. Deja vu? Bukan lali rupane eling rasane. Ini sih memori supir dan kernet truk jalur Pantura.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun