Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketika Asnawi Bikin Garnacho Menangis di Lapangan

21 Juni 2023   07:53 Diperbarui: 21 Juni 2023   10:25 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alejandro Garnacho tertunduk menangis di lapangan sepakbola Stadion GBK saat laga FIFA Matchday Indonesia versus Argentina (19/6/2023) (Foto: Tangkapan layar TikTok @Garuda Suport)

Pada momen itulah Garnacho terduduk menunduk di pojok lapangan. Frustasi seketika. Tampak ekspresi wajahnya menangis saat menyeka air mata dengan tangan kanannya. 

Agaknya perasaan Garnacho kesal dan menyesal campur-aduk. Kesal karena berulang kali gagal melewati Asnawi, pemain bola yang mungkin dia tak pernah pethitungkan sebelumnya. Menyesal karena tak mampu mengendalikan emosinya, sehingga tersulut menekel balik Asnawi yang justru berbuah pelanggaran.  

Garnacho mungkin ingat dirinya adalah wonderkid yang dielu-elukan pelatih dan pendukung MU di Inggris sana. Tapi di sini, di lapangan sepakbola GBK Jakarta, dia dipecundangi Asnawi, seakan-akan dia cuma pemain sepakbola kelas tarkam. Bagaimana dia tidak sedih dan kecewa, coba.

Tapi Garnacho adalah pemain sportif. Dia segera meminta maaf dengan menyalami Asnawi dan minum air miberal dari botol yang sama. Seusai laga, dia juga mem-follback akun Instagram Asnawi. Itu sebuah penghargaan dan pengakuan darinya untuk Asnawi.

Bukan hanya sportivitas, komitmen Garnacho juga layak diteladan. Kehilangan bola, terjatuh, dia cepat bangkit untuk merebut bola. Dia menolak diving, pura-pura jatuh meringkuk mengaduh meringis memegangi kakinya yang terkesan remuk. Dia adalah fotokopi Messi, selagi masih bisa berdiri, kejar terus bola.

Pertempuran-pertempuran Asnawi versus Garnacho, bagaimanapun, tak hanya layak dikenang. Lebih dari itu, pertempuran-pertempuran itu layak menjadi teladan tentang komitmen, kegigihan, dan sportivitas dalam sepakbola. 

Selamat untuk Asnawi, salut untuk Garnacho! (eFTe)

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun