Ketiga, dengan menahan pemain untuk tak gabung dulu di pemusatan latihan Timnas, Doll sebenarnya telah ikut merusak program latihan yang telah disusun STy dan timnya. Program pelatihan tak berjalan optimal sesuai rencana. Masalah itu bisa berujung pada performa sub-optimal Timnas Indonesia, dengan risiko kalah dari Palestina dan Argentina.Â
Dengan tiga masalah di atas, apakah bisa dikatakan Persija sedang melakukan sabotase terhadap Timnas Indonesia? Sebab penolakan Persija untuk melepas dua pemainnya tepat waktu berpotensi menyumbang pada ketakoptimalan pelatihan dan performa Timnas. Pada waktunya juga menyumbang pada kegagalan Timnas mengalahkan atau sekurangnya mengimbangi Palestina dan Argentina.
Biarlah Thomas Doll dan pengurus Persija yang menjawab pertanyaan itu dengan seterang-terangnya.
Sebenarnya Ketua Umum PSSI Erick Thohir perlu segera mengambil sikap dan tindakan untuk mencegah dan mengatasi masalah beraroma sabotase semacam itu. Â Misalnya, apakah mungkin dibuat regulasi untuk klub yang tak bersedia melepas pemain ke Timnas secara tepat waktu, tanpa alasan yang kuat, maka kesertaannya dalam Liga 1 dicoret untuk dua musim.
PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir kini sedang mengambil langkah-langkah radikal untuk mengangkat performa Timnas Indonesia ke level dunia. Maka semua klub semestinya mendukung langkah-langkah itu dengan melalui kontribusi positif terhadap pembentukan Timnas yang hebat. Antara lain dengan mengirimkan pemain terpilih dari klub secara tepat wajtu ke pemusatan latihan Timnas.
Kita bisa mengibaratkan PSSI sebagai sebuah bus. Erick Thohir adalah supirnya. Klub-klub lokal adalah penumpangnya. Â Semua penumpang harus percaya pada Erick bahwa dia akan menyetir bus menuju sebuah target besar yaitu Timnas Kelas Dunia. Untuk itu semua penumpang, klub-klub lokal, harus mematuhi aturan dalam bus. Kalau tak mau ikut aturan, ya sudah, turun saja.
Apakah mungkin "penumpang" Persija sedang berpikir untuk turun dari "bus" PSSI? Entahlah. (eFTe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H