Otaku kini telah berkembang menjadi sebuah industri kreatif raksasa dengan jangkauan internasional. Riset lama dari Media Create (2007) menunjukkan nilai penjualan dalam industri otaku mencapai US$ 1.65 miliar. Tidakkah itu sangat menggiurkan?
Sambil mengamati polah para otaku itu, terpikir olehku betapa tepatnya kebijakan pemerintah mendorong  pengembangan industri kreatif di Indonesia. Bidang industri itu paling relevan untuk menampung kreativitas Gen Y dan Z. Terlebih Gen Z yang kini  mulai memasuki era "Merdeka Belajar", sebuah era yang memicu dan memacu kreativitas.
Jibaku massa muda otaku di lapangan parkir ICE BSD City itu, demi sebentuk gelang tiket Comifuro 16, menyadarkan saya betapa Gen Y dan Z rela dan tabah berjibaku demi mencapai tujuan kreativitas. Â
Itulah makna di balik jibaku otaku Gen Y dan Z mengantri tiket Comufuro 16 sejak subuh sampai menjelang tengah hari.
Mendikbudristek Nadiem Makarim sangat sadar hal itu. Maka dia menggulirkan kebijakan dan program  "Merdeka Belajar" tadi. Pertanyaannya, sejauh mana Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meresponnya dengan kebijakan dan program yang setimpal? (eFTe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H