Mantap kali. Aku hitung-hitung, lelaki itu harus bayar total Rp 500,000. Rinciannya observasi dokter Rp 200,000, observasi ruangan Rp 200,000, prasarana poli Rp 25,000, dan administrasi Rp 75,000.
Itulah biaya yang timbul akibat salah makan lalu perut gak enak, walau buang angin lancar. Hanya untuk mendapatkan nasihat "benerin makannya", harus bayar Rp 500,000.
Dalam kajian iatrogenesis, penyakit yang timbul akibat tindakan medis, pengalaman lelaki yang salah makan itu disebut pemiskinan iatrogenik. Pemiskinan yang diakibatkan biaya tindakan medik.
Gimana gak miskin? Salah makan, gak enak perut, lalu diberi solusi benerin makan, harus bayar Rp 500,000.Â
Tekor gak, tuh. Miskin, miskin deh, lu.
Pelajaran apa yang bisa dipetik?
Simpel. Kalau kamu sakit, jangan pernah masuk IGD. Kalau amat terpaksa, masuk ICU saja. Itu lebih keren!Â
Dan kalau kamu sehat, janganlah masuk UGD. Nanti kamu jadi suudzon. Itu sudah terbukti padaku. (*)
Â
Â
Â