Ide ini tiba-tiba muncul di benak. Sebelum lupa, maka kutuliskan.
Gara-gara terpicu artikel Porhangir Jepe sebenarnya. Tentang melawan lupa. Tapi aku lupa apa isinya. Apa coklat, susu, stroberi, atau apa, gitu.
Aku lupa persisnya. Sastrawan Minangkabau, A.A. Navis sepertinya pernah mengisahkan anekdot berikut.
Konon ada suami-istri lansia hanya tinggal berdua serumah di ranah Minangkabau sana. Semua anaknya merantau ke Jakarta.
Suatu hari, sang istri pergi ke Jakarta, mengunjungi anak-anaknya. Suaminya ditinggal sendiri.
Sebulan kemudian, si istri pulang. Langsung beraktivitas seperti biasa. Masak, nyapu, dan melayani suaminya.
Tapi suaminya diam saja. Tak menyapa istrinya sepatah kata pun. Istrinya berpikir, mungkin suaminya marah ditinggal lama.
Setelah seminggu berdiam diri, sang suami lansia itu akhirnya jebol juga amarahnya. Lalu meradang.
"He, siapa dikau berani mondar-mandir di dalam rumahku!"
***