Jika tak ada nilai yang bisa didapat dari sebuah tulisan, maka dia adalah bangkai literasi. Â
Persis, itulah yang membuatku risau.
Aku sudah menjalani tahun ke-9 di Kompasiana. Sudah menulis dan membagikan  1,745 tulisan, termasuk tulisan ini.
Dari jumlah itu, berapa persen yang benar-benar meruppakan tulisan? Dalam arti punya tubuh (struktur) dan roh (jiwa, nilai)?
Sepuluh persen? Itu 174 tulisan. Â Artinya 90 persen, 1,571 artikel adalah "bangkai literasi". Â Timbunan artikel yang tak punya roh. Tak ada nilai yang ditawarkan. Tak ada pula nilai yang bisa dipetik pembaca darinya.
Bayangkan. Betapa dahsyat kerusakan yang aku timbulkan pada sub-jagad literasi Kompasiana.
Aku khawatir telah menjadi carrier utama virus disliterasi yang akan merebakkan pandemi disliterasi di Kompasiana.
Sebuah refleksi -- yang bukan pijat -- dengan demikian menjadi kebutuhan untukku.
Bukan untuk kamu.
Karena itu, jangan baper, ya. (eFTe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H