Pada sebuah stasiunÂ
peron sepi, rel dingin.
Aku duduk sendiri: membunuh detik demi detik pada layar ponsel.
Baca juga: Kau Lelap Saat Aku Gemerlap
Rel belum jua bergetar-getar, mengabarkan datangmu.
Di CisaukÂ
aku menunggumu, membawa daku ke garis horison.Â
Di sana ada rindu yang terutang.(eFTe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!