Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Antara WFH dan WFO, Perubahan Persepsi dan Praksis Ruang dan Waktu

26 Januari 2023   05:13 Diperbarui: 26 Januari 2023   07:23 1219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hybrid working (Sumber gambar dari Kompas.com)

***

Kita sepakat dulu. Subyek yang dibicarakan di sini adalah Homo faber, manusia yang bekerja untuk memaknai hidupnya. 

Dalam konteks kehidupan manusia kerja itu, ruang dan waktu terbagi ke dalam dua kategori distingtif: domestik (rumah) dan publik (kantor, dalam arti luas). 

Dengan demikian, pertama, ada ruang domestik dan ruang publik yang terpisah secara tegas. Ruang domestik, rumah, adalah tempat kegiatan reproduksi -- tata-laksana internal keluarga/rumahtangga. 

Ilustrasi WFH dan WFO (Foto: hadirr.com)
Ilustrasi WFH dan WFO (Foto: hadirr.com)

Sedangkan ruang publik adalah tempat kegiatan produksi -- mengusahakan nafkah keluarga/rumahtangga.

Kedua, konsekuensi dari yang pertama, ada pemisahan waktu antara kegiatan domestik dan publik. Dalam konteks kehidupan manusia kerja modern kini, waktu publik atau kegiatan produksi lazimnya eight to five, pukul 08.00 pagi sampai pukul 17.00 sore. 

Rumusnya adalah 9/24 (9 dari 24 jam) dalam rentang 5/7 (5 dari 7 hari dalam seminggu). Total waktu kerja formal dengan begitu adalah 5 x 9 = 45 jam/minggu.

Selebihnya 15 jam/hari, kecuali hari libur, adalah waktu domestik atau kegiatan reproduksi, termasuk tidur malam.

Berdasar distingsi ruang dan waktu tersebut, dapat dibuat tipologi ruang dan waktu WFO dan WFH sebagai berikut ini.

Tipologi Ruang dan Waktu WFO dan WFH (Diolah sendiri/Dokpri)
Tipologi Ruang dan Waktu WFO dan WFH (Diolah sendiri/Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun