Kedua, pertobatan sosiologis. Untuk masa kini, penggunaan medsos menjadi soal serius. Terdapat kecenderungan penggunaan medsos sebagai wahana penajaman polarusasi dan disintegrasi sosial. Lewat ujaran-ujaran permusuhan, kebencian, penestiaan, dan hoaks.
Pertobatan sosiologis memungkinkan medsos sebagai "jalan lain", yaitu jalan komunikasi untuk membangun kesepahaman antar lapisan, kelas, dan golongan sosial. Dengan begitu medsos akan menjadi jalan maslahat, membuahkan integrasi dan harmoni sosial bagi manusia.
Mungkin baik jika disadurkan satu anekdot Pastor Anthony de Mello SJ (Burung Berkicau) sebagai penutup. Sekadar menunjukkan bahwa tema Natal 2022 ini bukanlah sesuatu yang rumit amat.
Adalah dua orang lelaki jomlo  pemabuk di Tana Toraja sana. Sebut saja namanya Gersom dan Nahum.  Gersom kemudian menikah dengan Tabita dan, atas upaya istrinya itu mengenalkan Yesus, Gersom berhenti mabuk-mabukan.
Suatu malam Gersom bersua dengan Nahum yang sedang mabuk di tengah jalan. Nahum bertanya "Gersom, apa kata Yesus tentang orang mabuk?" Jawab Gersom, "Aku tidak tahu."
"Apakah hidupmu lebih bahagia setelah mengenal Yesus?" kejar Nahum. "Tidak tahu juga," jawab Gersom.
"Tidak tahu, tidak tahu. Jadi apa yang kau tahu setelah kenal Yesus," kata Nahum emosional.Â
"Yang aku tahu, kawan, aku tak pernah mabuk lagi setelah lebih kenal Yesus," jawab Gersom sambil melangkah pergi meninggalkan Nahum bengong.
Sesederhana itulah "jalan lain", buah perjumpaan rohaniah dengan Yesus.
Selamat Hari Natal 2022. Kasih dan damai Tuhan beserta kita. Amin. (eFTe)
Â