Harusnya kompasianer cum voorhanger Jepe-Jepe yang menulis artikel ini. Sebab dia menguasai bahasa Spanyol. Tepatnya menguasai ragam makna frasa vaya con Dios.
Tapi sudahlah. Berharap Voorhanger Jepe nulis soal itu serupa nunggu Mas Nurulloh nulis humor di Kompasiana.Â
Jadi lupakan saja!
Vaya con Dios. Arti harafiahnya "Pergilah bersama Tuhan." Â
Itu ucapan perpisahan. Dalam tradisi ibadat Katolik, lazim diucapkan pastor sebagai "Tuhan bersamamu". Diucapkan di ujung ibadat.
Jelas, itu adalah doa agar seseorang selamat di perjalanan entah ke mana. Logikanya juga agar orang yang ditinggal sama selamat.
Dulu, setidaknya sampai 1980-an, lagu Vaya con Dios dari The Cats selalu diperdengarkan saat kapal Tampomas dan kemudian Kambuna berangkat dari Belawan menuju Jakarta.
Didahului oleh raungan terompet kapal tanda berangkat, lagu itu mengharu-biru penumpang dan pengantar. Air mata seorang gadis menetes dari tepi dek, untuk kekasih yang melambai di anjungan pengantar.
Halah! Lebay! Entar juga pada kesengsem sama yang lain.
Lalu apa hubungannya dengan Kompasiana?
Ah, hanya soal waktu saja. Setiap kompasianer, dengan satu atau lain alasan, akan mengucap "Vaya con Dios my Kompasiana."
Sejumlah rekan Engkong sudah mengucapkannya. Engkong, kamu, dan dia juga akan mengucapkannya.
Marvelous-nya, sejumlah peraih Kompasianival Awards juga telah mengucapkannya. Engkong tidak akan menyebut nama-nama mereka. Guido "Pawang Kakartana" hanya contoh saja.
Engkong jadi suudzon. Jangan-jangan pemberian Kompasianival Awards itu bermakna Vaya con Dios dari Admin Kompasiana.
Sudah ada buktinya, kan? Fix, no doubt! (eFTe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H