Tahu Musashi dan Zatoichi? Atau, tepatnya, pernah nonton filmnya di televisi atau, sekarang, di Youtube?
Nama pertama itu, Musashi, adalah tokoh faktual. Yang kedua, Zatoichi, seorang samurai buta, adalah karakter fiktif.
Apa kesamaan antara keduanya, juga dengan para samurai lainnya di Jepang tempo dulu?
Tidak pernah kalah, tapi gugur ditebas pedang samurai yang lebih hebat.Â
Begitulah. Musashi dan Zatoichi tak pernah takut, tak juga berpikir kalah saat berhadapan dengan lawan. Demikian pula sikap lawan terhadap mereka.
Hanya setelah lawan-lawan Musashi dan Zatoichi gugur, tergeletak di tanah, kita tahu mereka telah dikalahkan. Tapi mereka tak pernah menyatakan diri kalah.
Begitu pula Jepang di Piala Dunia 2022 Qatar.Dunia tahu di fase grup Jepang dikalahkan Kostarika 1-0, tapi menaklukkan Jerman 2-1 dan Spanyol 2-1. Â Jadi secara keseluruhan Jepang tampil sebagai juara grup.
Kunci kemenangan seorang samurai adalah kecepatan, ketepatan, dan kecerdikan yang dituntun emosi yang tenang. Keangkuhan dan kemarahan adalah 50 persen kalah. Lalu sisa kalah 50 persen lagi digenapi saat pertarungan.
Pertarungan klasik antara Musashi dan Kojiro di pulau Ganryu adalah contoh bagus untuk menjelaskan hal tersebut.
Musashi membuat Kojiro, seorang samurai kelas tinggi yang rada arogan, marah dengan cara telat tiba di pulau Ganryu. Saat keduanya berduel, Musashi secara psikis sudah menang.
Kekalahan Kojiro hanya soal waktu. Setelah mengelak dari sabetan pedang panjang Kojiro, dengan satu gerakan kilat, Musashi menetak kepala Kojiro dengan bokken, pedang kayu. Kojiro pun gugur. Â
Kecepatan, ketepatan, dan kecerdikan mengoptimalkan peluang. Itulah pola gerakan samurai yang direplikasi Maeda pada menit ke-43 di depan gawang Kroasia. Sabetan kilat kakinya menyarangkan bola ke gawang Livakovic.Â
Skor 1-0 untuk keunggulan Jepang.
Tapi Kroasia adalah lawan yang sepadan. Memanfaatkan keunggulan tinggi badan, Perisic, penyerang sayap kiri Kroasia menyundul bola ke sisi kiri gawang  Gonda.
Gol! Skor 1-1 sampai akhir babak kedua.
Pertandingan dilanjutkan ke babak 2 x 15 menit. Jual-beli tendangan ke gawang kedua pihak tak membuahkan satu gol pun.
Lalu, untuk pertama kalinya, pemenang laga babak 16 besar Piala Dunia 2022 harus ditentukan lewat tendangan penalti.Â
Dalam dunia samurai Jepang, inilah pertarungan satu lawan satu.
Hasilnya, skor penalti 3-1 untuk kemenangan Kroasia. Â Tiga penendang Jepang gagal menyarangkan bola.Â
Apakah Jepang kalah? Tidak. Samurai Jepang itu hanya gugur.Â
Gugur secara terhormat. (eFTe)
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H