Lusa Sabtu, 3 Desember 2022 Kompasianival akan dijembreng di Bentara Budaya Jakarta dengan tema "Kelana Masa Depan".
Adakah atau tak adakah yang salah dengan tema itu?
Tentu gak ada masalah. Untuk kamu Generasi X-presso yang tumbuh seiring menjamurnya cafe-cafe kopi espreso dan teman-temannya.
Tak masalah juga bagi kamu Generasi Y-aolo yang kelakuannya dengan aneka gadgednya bikin orangtua kerap nyebut "Yaolo!" sambil tepok jidat.
Juga tak masalah untuk kamu Generasi Z-oomers yang tumbuh seiring maraknya temu-temu daring, semacam zoom meeting, seiring merebaknya pandemi Covid-19.
Tiga generasi itu memang pemilik "Masa Depan". Bila masa depan yang dimaksud adalah era I(di)oT. Metaverse atau mungkin Pasca-Metaverse. Â Sebut apa saja istilahnya sesukamu.
Tapi bagaimana dengan Generasi Baby Boomers?
Tersinggung, sangat tersinggung. Sekurangnya Engkong Felix, mewakili kompasianer lansia, mengaku tersinggung berat.
Kenapa? Bah, masih tanya pula!
Begini. Coba, Engkong tanya, apa Masa Depan bagi kelompok lansia, termasuk kompasianer lansia?
TPU, kan? Bilang lagi kamu gak tahu apa itu TPU.
Taman Pemakaman Umum! Itu TPU!
Jadi, apa maksudnya Kompasianival 2022 mengajak kompasianer lansia ikut "Kelana Masa Depan"?Â
Admin, tolong jawab! Jangan ngumpet aja sambil nahan tawa di kolong meja. Emang kamu anggota DPR?
Engkong berburuk sangka, Admin telah menunggangi Kompasianival  2022 ini untuk menuntaskan balas dendamnya kepada Engkong Felix.
Sakit hati karena nyaris tiap bulan sepanjang tahun ini dirisak Engkong Felix, Admin secara tega dan puas ngarang tema "Kelana Masa Depan".
Untuk apa Admin bikin tema macam itu kalau tak ada niatan (mens rea) terselubung untuk merisak balik Engkong Felix?
Jujur aja, kenapa sih, Min? (eFTe)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI