Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Dua Lelaki dengan Ujaran Dungu Seputar KTT G20 Bali Indonesia 2022

21 November 2022   05:00 Diperbarui: 21 November 2022   07:12 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Gala Dinner KTT G20 di Garuda Whisnu Kencana Bali, Selasa 15 November 2022 (Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden RI)

Tak ada pilihan lain, Kharisma menghapus cuitannya. Lalu menulis surat terbuka permintaan maaf kepada Keluarga Besar Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana.

Dia minta maaf atas unggahannya yang -- menurut Kharisma sendiri -- menyinggung perasaan anggota keluarga Pak Presiden.

Anehnya, dia juga menegaskan tak minta maaf kepada "...   para pendukung fanatik rezim ini, yang merasa bisa berbuat sesukanya sendiri tanpa mengindahkan moral dan etika ...." Alasannya, "... karena saya bukan ...  perundung, dan tidak sedikitpun saya membenarkan perbuatan semacam itu."

Astaga. Kharisma, jangan ngelantur. Kamu kan gak berbuat salah pada para "pendukung fanatik rezim". Jadi gak ada relevansinya bawa-bawa  mereka. Kamu itu suudzon menuduh netizen yang merujakmu itu semua "pendukung fanatik rezim".  

Kamu juga bilang dirimu bukan perundung. Lha, kalau gak merundung Ibu Iriana, lalu apa perlunya kamu minta maaf pada keluarga Presiden Jokowi.

Pakai logika. Ini soal dugaan ujaran menista Ibu Negara Iriana. Fokus di situ. Jangan mengaburkan masalah pokok dengan cara mlipir menyerang para "pendukung fanatik rezim".

Lelaki Perundung, Lelaki Pecundang

Sejatinya, ujaran Mahyar dan Kharisma itu bisa digolongkan argumentum ad hominem. Pernyataan yang menyerang pribadi, dalam hal ini merendahkan, tanpa perduli pada konteks dan substansi kejadian.

Dasarnya hanya semata tak suka, karena suatu alasan subyektif, pada individu yang dihina. Mahyar tak suka pada PM Rishi Sunak (dan PM Justin Trudeau?).  Kharisma tak suka pada Ibu Negara Iriana.

Itu sebabnya ujaran mereka keluar dari konteks dan substansi peristiwa. PM Sunak sedang mengikuti gala dinner KTT G20 dengan dress code yang dirancang Indonesia. Ibu Negara Iriana, dalam rangka KTT G20, sedang menerima Ibu Negara Korsel untuk minum teh dan mengenal seni-budaya dan produk budaya Indonesia.

Ketika netizen Indonesia balas menyerang Mahyar dan Kharisma yang dianggap menista, kedua lelaki itu "ketakutan". Unggahannya langsung dihapus, lalu minta maaf.

Tapi, sambil minta maaf, mereka berupaya mengalihkan isu. Mahyar mendadak bicara tentang keunikan budaya yang tak boleh direndahkan atau dimanfaatkan politisi untuk pencitraan. Dia berkelit dari ujarannya yang merundung PM Sunak, PM Trudeau, dan budaya Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun