Macam itu pula Mahyar, imigran Iran yang kini menetap di London. Dia  mengatai antara lain PM Inggris Rishi Sunak dan PM Kanada Justin Trudeau sebagai orang-orang "dungu" (idiots).
Mahyar ngomong begitu karena PM Sunak dan PM Trudeau mengenakan kemeja tenun ikat endek khas Bali dengan warna merah cerah.
Ujaran Mahyar itu bermakna jamak.
Apakah dia mau bilang PM Sunak dan PM Trudeau sudah dungu dari sononya? Kalau benar begitu, kasihan banget orang Inggris dan Kanada punya PM dungu.
Atau, apakah Mahyar mau bilang PM Sunak dan PM Trudeau menjadi dungu lantaran berkemeja tenun ikat endek Bali? Â Ah, baru tahu kalau pakai baju berbahan tenun ikat Bali bisa bikin dungu. Kasihan banget orang Bali.
Atau mungkin dia mau bilang kemeja tenun endek itu busana dungu untuk manusia-manusia dungu?
Netizen Indonesia menangkap salah satu atau kedua makna tersebut terakhir. Mahyar dianggap menista salah satu item budaya benda Indonesia. Berarti menghina budaya bangsa Indonesia.
Maka habislah akun Mahyar dirujak Netizen Indonesia. Babak-belurlah dia terlolong-lolong minta ampun. Lalu menghapus cuitannya itu.
Eh, begitupun dia masih ngeyel juga membenarkan diri. Katanya, "Semua budaya dan tradisi punya ciri uniknya sendiri dan tak boleh direndahkan, atau dimanfaatkan para politisi dan selebriti untuk cari perhatian."
Hadeuh, Mahyar, Mahyar. Nyebut elo tiga kali. Sudah merendahkan tenun ikat Bali, eh, menuduh PM Sunak dan PM Trudeau pula cari perhatian, atau pencitraan.
Pak Sunak dan Pak Trudeau, juga kepala negara G20 lainnya, bukan sedang pencitraan, Bro. Tapi, atas inisiatif Indonesia sebagai tuan rumah, mereka menunjukkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.