Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Artikel Antitesis Kamasutra Acek Rudy

25 September 2022   17:10 Diperbarui: 25 September 2022   17:22 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buah pisang.(Unsplash/Giorgio Trovato via kompas.com)

Sekarang kamu tahu, kan? Engkong bicara tentang pisang dan terung sungguhan. Bukan yang lain,  sesuatu apapun yang mungkin kamu pikirkan.

Tapi jelas frasa "lembek dan tahan lama" itu kabar buruk untuk bisnis ramuan pengeras durabel yang sedang dirintis Acek Rudy. Sebab ibu-ibu pasti lebih memilih pisang matang yang tahan lama ketimbang pisang muda yang keras. Bisa langsung digoreng atau dikolak.

Demikian pula, ibu-ibu lebih demen terung matang yang tahan lama ketimbang terung muda yang keras. Bisa labgsung dilodeh atau dibalado.

Ah, sudahlah, Acek. Kata para penganut stoikisme, tak usah mengutuki hal yang terjadi di luar dirimu. Tak guna, kecuali merusak bahagiamu. Lanjut terus bisnis ramuan pengeras durabelmu, Acek.

Tapi jangan lupa inovasi dan rebranding. Buatlah deferensiasi produk. Ciptakan jenama baru: keras itu acek, empuk itu engkong. Lho?

Oh, ya. Jangan lupa baca artikel Bu Isti, "Membuat Bacem dengan Tenaga Listrik, Mungkinkah?" Cukup dengan menyetrum tahu atau tempe mentah, jadilah tahu atau tempe bacem. Itu inovasi terbesar abad ini.   (eFTe)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun