Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Admin Kompasiana Digaji Kompasianer

23 September 2022   09:25 Diperbarui: 23 September 2022   09:51 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gajian (Foto: Shutterstock via kompas.com)

Jangan tanya Engkong Felix. Dia tekor gak tekor, sohor gak sohor. Alias gaje.

Sudah pasti Engkong Felix tak keberatan Admin K digaji oleh kompasianer. Memang begitulah perilaku kapitalisme, di dunia nyata maupun maya. Admin berhak mendapat fee atas pengelolaan sumberdaya kompasianer.

Gak setuju? Monggo, ghosting dari Kompasiana. Bikin blog sendiri kalau kamu mampu. Sudah ada yang begitu. Silahkan ikuti jejaknya. Kamu kira gampang?

"Biar Admin yang mikir." Itu kata Engkong Felix dalam artikel kemarin.

Maksud Engkong, biarkan Admin yang berpikir dan berupaya mengembangkan, membesarkan, dan mentenarkan Kompasiana. Mikir soal topil yang terkadang gak menenggang rasa; kerjasama konten yang memihak milenial; lomba blog demi kepentingan sponsor; menciptakan insentif menulis yang tak selalu menarik; menebalkan kuping pada nyinyiran kompasianer kenthir; memoles tampilan Kompasiana; mengembangkan fitur dan sub-kanal;  distribusi K-Rewards yang gak seberapa dan gak merata.

Semua itu demi meningkatkan semangat dan produktivitas menulis kompasianer, membagikan konten terbaik walau tak dibayar. Itu akan meningkatkan trafik pengunjung Kompasiana. Lalu iklan, kemudian pendapatan.

Jadi, iri hatikah kamu pada Admin karena kamu telah menggaji mereka untuk itu semua?

Harusnya kamu bangga sebagai kompasianer. Bisa menggaji Admin dari ketekoranmu. 

Sebab terberkatilah kamu yang memberi dari kekuranganmu. Kamulah alasan untuk Kompasiana tetap ada. Ini gak lebay, kan?

Yang Engkong paparkan di atas sudah sesuai dengan teori pertukaran sosial. Setiap pemberian punya imbalannya sendiri. Tekor di sini untung di sana. Begitulah dunia kita.

Jadi silahkan berbangga diri. Engkong sih woles ae. (eFTe)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun