Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Protes Kompor Listrik, Berta Marah pada Pak Jokowi, Poltak Kena Getahnya

22 September 2022   19:37 Diperbarui: 22 September 2022   19:45 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  

"Gimana sih Pak Jokowi ini?" Suara Berta melengking tinggi. "Seenaknya ganti gas melon ke kompor listrik?" Nada suaranya makin meninggi.

"Bah, tenang dulu, Dik." Poltak berusaha menenangkan istri tunggalnya itu. "Setahu abang, kompor-listrikisasi itu program ESDM lewat PLN. Bukan program Pak Jokowi."

"Bah, jangan kau bela pula, Pak Jokowi, Bang. Beliau kan presiden kita. Kalau Pak Jokowi bilang batalkan kompor-listrikisasi, ya, batallah itu."

"Tak semudah itu, Dik. Program ini kan untuk mengoreksi program gas melon yang ternyata dinikmati orang kaya juga."

"Bah, kalau koreksi, sistemnya yang dikoreksi, Bang. Bukan gas melonnya yang dihilangkan."

"Paling mudah, ya, gitu, Dik. Hapus gas melon. Ganti kompor listrik."

"Alaaah, bisa-bisanya PLN itu. Mau naikin pendapatan penjualan listrik dia itu. Sekalian dagang kompor. Tega kalilah PLN itu."

"Kompornya gratis, Dik."

"Mana ada yang gratis. Palingan juga dibelu dengan uang APBN. Duitnya masuk ke PLN juga kale!"

"Biar ajalah, Dik. Kasihan kalau BUMN merugi terus."

"Lha, kita yang rugi, Bang!" Suara Berta naik satu oktaf.

"Bah, kok kita yang rugi?" Otak encer Poltak gagal paham.

"Iyalah! Kita harus ganti panci total!"

"Hah?"

"Hah apa, Bang! Panci untuk kompor listrik itu pantatnya mesti rata. Lihat itu panci-panci kita. Pantatnya cembung montok semua, tuh!"

"Bah, iya juga, ya, Dik."

"Iyalah! Sini, kasi duit. Aku mau belanja panci baru!"

"Alamak! Pemerintah yang punya program. Kenapa pula aku yang kena getahnya," keluh Poltak dalam hati.

Poltak pusing enam keliling. Gaji pensiunannya ludes, sudah! Nasiiiib...! (eFTe)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun