Lalu dengan cepat berbalik lagi menatap tepat ke mataku. Air mukanya tampak pucat-pasi.
"Maaf, Bapa. Itu tak mungkin. Beliau Bapa Johanis. Sudah meninggal tahun lalu. Tanggal duapuluh Desember, malam." Suaranya rendah, setengah berbisik, bergetar.
Aku diam terpaku seperti tunggul kayu. Tak percaya. Hari ini tanggal 21 Desember. (eFTe)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI