Video kedua adalah penampilan satu kelompok pargonsi Gondang Bolon dari Samosir (Kanal Youtube Apen Panjaitan):
Terasa bedanya, bukan?  Penampilan  kelompok musik Jior Etnik itu terdengar apik. Asyik untuk bergoyang, atau manortor gaya bebas. Tapi kesan yang ditimbulkan tak lebih dari sekadar musik ringan yang dimainkan secara santai untuk menghibur.  Dan memang penampilan kelompok itu adalah hiburan dalam sebuah pesta orang Batak.
Video kedua terasa bernuansa sakral.  Setiap instrumen gondang menyuarakan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.  Sebab gondang Sampur Marmeme memang adalah doa permohonan hula-hula (pihak pemberi istri) kepada Tuhan agar boru-nya (pihak penerima istri) dikaruniai keturunan yang banyak.  Perhatikan ekspresi partaganing dan parsarune yang setengah trance.
Wasanakata
Invasi musik modern ke wilayah seni budaya Batak Toba memiliki sisi negatif tapi juga positif. Di satu sisi dia berdampak disruptif terhadap pasar Gondang Bolon. Â Serta berdampak desakralisasi terhadap Gondang Bolon dan alat musik gondang.
Tapi di sisi lain menjamurnya kelompok-kelompok musik kolaboratif modern-tradisi adalah peluang untuk revitalisasi Gondang Bolon. Â Para pemain instrumen gondang dalam kelompok-kelompok musik itu, sebagian masih remaja dan bahkan anak-anak, dapat dibina sebagai calon generasi penerus bagi partaganing senior yang sudah memasuki usia uzur. Sebagian dari mereka bahkan sudah berpulang tanpa pengganti.
Memainkan instrumen musik gondang dalam kelompok musik modern mungkin adalah sebuah cara untuk, pada tahap selanjutnya, mencintai dan tertarik menjadi pemain Gondang Bolon Batak. Â
Pertanyaannya kemudian, apakah para tokoh Gondang Bolon Batak, lembaga budaya Batak setempat, dan pemerintah daerah sudah memiliki kebijakan dan program revitalisasi Gondang Batak? Â Tanpa sinergi para pemangku untuk revitalisasi Gondang Batak, suatu saat nanti gondang Batak mungkin tinggal narasi dalam laporan riset atau dokumentasi di media digital. (eFTe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H