"Kita langsung pulang." Engkong mengambil keputusan. Khawatir benar-benar hujan. Lagi pula, pandemi belum bersih tuntas. Tak baik bila terlalu lama berkeliaran di luar rumah. Â
"Terimakasih, Tuhan. Kau belum turunkan hujan-Mu." Poltak bersorak, bersyukur belum hujan, saat berhenti di depan pintu pagar rumah.
Dengan perasaan menang atas istri tercinta, Engkong turun dari mobil, lalu membuka gembok pintu sorong pagar.Â
Byur. Tiba-tiba saja hujan besar tumpah dari langit mengguyur mobil Engkong dan bumi Jakarta.Â
"Tuhan! Kenapa Kau iseng banget, sih!" Engkong berteriak sambil berlari kuyub masuk ke dalam mobilnya yang malang.(eFTe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H