Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #096] Nostalgia Lampet Panas dan Teh Manis di Tanah Jawa

8 Agustus 2022   06:17 Diperbarui: 9 Agustus 2022   14:26 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kolase foto oleh eFTe (Foto: kompas.com/dok. istimewa)

Bulan Mei telah tiba di Panatapan.  Warga Panatapan memasuki masa  haleon, paceklik. Panen padi sawah paling cepat baru di bulan Juni. Tanam padi di Panatapan hanya sekali setahun. 

Persediaan gabah di lumbung warga mulai menipis. Terlebih jika panen tahun sebelumnya kurang bagus.  Entah itu  karena serangan satua, tikus, atau sebab lain.

Gabah di lumbung nenek Poltak juga sudah mulai menipis. Sebenarnya masih cukup sampai panen tiba sebulan lagi.  Tapi nenek Poltak tidak mau ambil risiko.  Riskan bila perlu uang tunai mendadak.

Gabah di lumbung adalah sumber uang tunai tercepat bagi Panatapan.  Perlu uang banyak secara cepat, ya, jual gabah ke toke beras. 

Sebenarnya ada ternak babi.  Tapi belum tentu cukup umur untuk dijual.

"Kita ke kampung ompungmu di Hutabayu lusa."  Nenek Poltak mengambil keputusan.

"Ke kampung Ompung Purbatua?" Poltak menegaskan.  Dia menyebut kakeknya itu menurut nama anak sulungnya. "Hari Sabtu, ompung?"

"Iya, Sabtu. Sepulang sekolah. Minta izinlah pada Guru Arsenius. Senin depan kamu tidak masuk sekolah."

"Olo, Ompung."

Ompung Purbatua itu adik kandung nenek Poltak. Dia dan keluarga intinya bermukim di Hutabayu, Tanah Jawa Simalungun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun