Rasa sakit karena nama baik anak rusak, dan kehormatan sebagai orangtua tercemar, itulah mungkin motif utama kedua orangtua Brigadir J untuk berjuang membuka tabir kematian anaknya itu hingga terang-benderang. Kebenaran tentang kematian Brigadir J harus diungkap secara objektif.
Demi nama baik dan kehormatan Brigadir J dan keluarga, kedua orangtua Brigadir J telah memberi kuasa kepada satu Tim Pengacara untuk membela hak dan kehormatan almarhum anaknya.Â
Tim Pengacara  bergerak cepat. Mengadukan kasus kematian Brigadir J ke Bareskrim Polri dengan dugaan "pembunuhan berencana". Berkomunikasi dengan Tim Khusus yang dibentuk Kapolri Kenderal Listyo Sigit Pabowo untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Hasil segala upaya itu mulai tampak. Irjen FS, Kadiv Propam Polri -- suami PC -- yang menjadi atasan Brigadir J sejak 2019 telah dinon-aktifkan. Kombes BHS, Kapolres Jaksel yang mengumumkan narasi awal kematian Brigadir J juga dinon-aktifkan. Begitu pula dengan Brigjen HK, Karopaminal Divpropam Polri yang diduga menekan keluarga Brigadir J saat pengantaran jenazah ke Jambi.
Sudah ada pula harapan akan titik terang. Â Polri memenuhi permintaan keluarga untuk melakukan otopsi ulang jenazah Brigadir J dengan melibatkan pihak netral. Rekaman CCTV di rumah Irjen FS sekitar waktu peristiwa kematian Brigadir J juga sudah ditemukan -- tadinya dinarasikan CCTV mati.
Langkah-langkah dan kemajuan di atas sedikit banyak memberi indikasi bahwa  narasi awal tentang kematian Brigadir J mungkin tidak benar atau tidak sepenuhnya benar.Â
Mungkin tidak benar Brigadir J berbuat tak senonoh pada PC yang diabdinya.Â
Mungkin pula tidak benar Brigadir J tewas ditembak Bharada E dalam suatu peristiwa tembak-menembak di kamar pribadi PC.
Kemungkinan-kemungkinan itu tentu saja harapan dari keluarga Brigadir J yang mendamba pemulihan nama baik untuk anaknya. Harapan semacam itu wajar.
Tapi harapan pemulihan nama baik itu juga tidak otomatis menafikan kemungkinan adanya kebenaran dalam narasi awal tentang kasus itu. Sebesar apapun kadarnya.Â
Sebab sejauh ini belum diketahui bagaimana pola dan intensitas relasi sosial Brigadir J dengan keluarga Irjen FS sepanjang periode 2019-2022. Banyak sisi gelap yang belum terbuka.