Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas U-19 Indonesia, Letoy tapi Menang 5-1 Lawan Filipina

9 Juli 2022   06:11 Diperbarui: 9 Juli 2022   06:37 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi pemain Indonesia Rabbani saat melawan Filipina pada Piala AFF U19 2022 di Stadion Patriot, Bekasi (8/7/2022) (Foto: Antara via kompas.com

Biasakan membaca artikel sampai habis. Setelah itu silahkan menghujat penulisnya. 

Jangan cuma baca judul aja langsung singit, lalu membagikan artikel ini sambil ngamuk-ngamuk.

Emang Timnas U-19 Indonesia dalam laga Piala AFF 2022 versus Timnas U-19 Filipina kemarin malam (Jumat 8/7/2022) letoy, kok. Mau ngomong ape lo!

Itu fakta. Coba hitung, deh. Berapa orang pemain Indonesia yang terkapar kram kaki di lapangan sepanjang pertandingan. Tiga atau lebih. Bandingkan dengan pemain Filipina. Gak ada, kawan!

Padahal usia pemain kita masih muda, terbilang remaja, lho. Masa sih main bola selama 2 x 45 menit gak kuat? Letoy gitu kinerjanya.

Kata komentator, itu karena faktor jadwal laga yang padat. Jadi gak sempat memulihkan kebugaran fisik. 

Hei, komentator, timnas negara lain juga menghadapi masalah serupa. Jangan cari-cari pembenaran, deh. Dalam sepakbola, letoy adalah "dosa" besar.

Jadi, tim kebugaran Indonesia punya tugas berat, nih. Lakukan sesuatu, apapun itu asal legal dan aman. Entah itu tusuk jarum, tusuk jari, tusuk konde, atau jamu kuat. Pokoknya, pastikan fisik pemain Indonesia prima saat melawan Timnas U-19 Myanmar dalam laga terakhir. Harus menang, soalnya.

Kalau fisik prima, Indonesia pasti mampu melibas Myanmar dan otomatis lolos manis ke semifinal. 

Lha, wong letoy aja bisa mencukur Filipina 5-1 kok. Gol tunggal Filipina itu bisa terhadi jarena kiper Cahya Suprianto kaget, lalu membiarkan bola tendangan first ball Justin menjebol gawangnya. Clean sheet was over, Bro Cahya!

Empat dari 5 gol itu diperoleh Timnas Indonesia dengan cara yang elok. Tendangan penalti pertama dari Rabbani  mengingatkan pada teknik Andrea Pirlo. Tendangan melengkung Nico presisif dari posisi berlari kencang. Tandukan Rabbani dengan teknik bola pantul ke tanah. Sepakan Razzaa lugas memanfaat umpan silang indah dari Nico. 

Terbukti, tanpa Ronaldo, Tata, Marselino, dan Kakah di starting eleven, Timnas U-19 ternyata sangat berbahaya. Tenang, percaya diri, dan gak panikan seperti saat melawan Thailand.

Ah, Shin Tae-yong telah menemukan racikan tim anti-panik rupanya. 

Tapi, ya, itulah Pak Tae-yong. Fisik pemain kita tolong jadi fokus perhatian. Jangan letoy lagi pake acara kram seperti saat menghajar Filipina tadi malam.

Ingat coach, pemain Myanmar, lawan terakhir kita terkenal spartan, militan, dan ngotot. Mereka bukan sejenis anak-anak SCBD (Sudirman-Citayam-Bojonggede-Depok) pengokupasi Dukuh Atas yang cuma menang gaya outfitnya aja. (eFTe)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun