Matriks tipologi makna di atas dibangun berdasar fakta-fakta empiris  berikut.
Satu, pemberian kepada guru dilakukan murid/orangtuanya secara pribadi (perorangan) atau kolektif (bersama-sama murid/orangtua sekelas).
Dua, guru sebagai penerima pemberian murid/orangtuanya bisa secara pribadi, yaitu guru/wali kelas, atau secara kolektif (semua guru dalam satu sekolah).
Tiga, pemberian dari murid/orangtua kepada guru dilakukan pada dua kategori momen: di akhir tahun ajaran saat kenaikan kelas/kelulusan sebagai tanda terimakasih; dan di awal/tengah tahun pelajaran -- termasuk di sini pemberian eventual (Lebaran dan Natal) dan pemberian rutin mingguan/bulanan (lazimnya makanan/kue-kuean) -- sebagai tanda perhatian dan/atau minta perhatian.
Berdasar tiga fakta tersebut, saya tiba pada tafsir makna pemberian sebagai berikut.
Pertama, pemberian di akhir tahun ajaran, saat kenaikan kelas atau kelulusan, cenderung bermakna "penghargaan" kepada guru, secara pribadi ataupun kolektif, yang telah menjalankan tugas mengajar murid-murid dengan baik.
Kedua, pemberian di awal/tengan tahun ajaran cenderung bermakna "pengharapan" kepada guru (pribadi/kolektif) untuk memberi perhatian lebih kepada murid tertentu (pribadi/kolektif). Sekalipun pemberian kolektif, tapi ada daftar nama penyumbang dan jumlah sumbangan. Sehingga masih terlacak orangtua murid mana yang menyumbang paling besar.
Ketiga, Jika guru menerima pemberian secara pribadi, maka beban imbal-balik atas pemberian ditanggung sendiri. Misalnya memberi perhatian ekstra kepada murid tertentu yang memberi hadiah barang/uang. Sebaliknya jika guru menerima secara kolektif, maka beban imbal-balik itu menjadi tanggungjawab bersama atau sekolah.Â
Ada perbedaan dengan teori Mauss di sini. Menurut Mauss pemberian selalu bermakna "pengharapan" akan imbal-balik yang lebih besar. Faktanya, pemberian murid/orangtua kepada guru dapat bermakna "penghargaan" bila itu dilakukan di akhir tahun ajaran.
Hal itu bisa dijelaskan. Teori Mauss berlaku dalam konteks komunitas yang durasi keanggotaannya sampai mati.Di situ imbal-balik atas pemberian dipastikan terjadi karena sudah dilembagakan.