Tak ada lelah dan sedih di wajah pasangan itu. Hanya ada senyum gembira, dan tawa lepas, yang disegarkan keringat bercucuran.
Itulah sebuah sajian permainan yang menegangkan sekaligus menghibur. Bukan hanya keringat ketegangan yang membasahi ketiak gue. Tapi tawa dan sorak gembira juga berhamburan dari congor gue. Lengkap dengan semburan gerimis ludah, tentu saja.
Telah lahir "The Minions" ganda putri Indonesia, Apri-Fadia. Lihatlah smash mereka dua kali menghajar kepala Pearly. Â Lihatlah Fadia lari keluar lapangan untuk ganti raket, meninggalkan Apri sendiri berjibaku melawan dua lawan. Lihatlah gaya selebrasi saling tunjuk dengan senyum, saat berhasil mematikan lawan.
Bukankah itu gaya main The Minions Kevin-Gideon? Fadia hanya masih kurang bengal saja, jika dibanding dengan Kevin. Itu soal waktu saja, saya kira.
Saat menulis artikel ini, gue sedang menikmati petandingan final Apri-Fadia melawan pasangan Cina Chen-Jia, unggulan ke-1, peringkat 1 WBF.
Gue masih tetap merasakan ketegangan, dan kecemasan akan kekalahan. Tapi juga merasakan kegembiraan, karena terhibur oleh gaya main Apri-Fadia.Â
Pasangan Apri-Fadia tetap senyum, tertawa, sepanjang permainan. Walau akhirnya mereka takluk dengan skor 18-21 di set pertama dan 12-21 di set kedua. Sementara Chen-Jia baru tertawa setelah menang.
Ya, Apri-Fadia memang kalah dengan sulit dari Chen-Jia. Tapi The Minions Apri-Fadia telah memenangi hati penonton Indonesia. Sulit, ya, sangat sulit untuk tidak jatuh hati pada pasangan baru yang sangat menghibur ini.
Gue pikir, Apri-Fadia telah menerakan kultur baru dalam permainan bulutangkis. Badminton is the real happiness. Itulah kultur yang hilang dari bulutangkis kita, khususnya di sektor wanita.Â
Ganda putri Apri-Fadia tidak saja memiliki sportmanship, tapi juga showmanship. Sebelum ini hanya ganda putra Kevin-Gideon yang punya kualitas itu.
Di turnamen bulutangkis Indonesia Master 2022 ini, hanya ganda putri peringkat satu dunia yang mampu mengalahkan The Minions Apri-Fadia. Tapi akan tiba waktunya, dan itu tak akan lama lagi, Â Apri-Fadia naik ke podium menjadi juara pertama sekaligus peringkat satu dunia.