Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Sembilan Kosa Kata Batak yang Perlu Kamu Ketahui

28 Mei 2022   10:32 Diperbarui: 28 Mei 2022   19:41 8224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu bukan orang Batak,  hendak berwisata ke Danau Toba, tapi tak bisa Bahasa Batak? Tak masalah itu. Selow saja.

Tak perlu pula kamu  repot belajar Bahasa Batak Toba, "bahasa persatuan" orang Batak. Orang Batak di lingkar Danau Toba  sana bisa kok berbahasa Indonesia. Walau mungkin marpasir-pasir,  campur Bahasa Batak sikit-sikit.

Tapi kamu mungkin ingin perjalanan wisatamu lebih menjejak. Bagus.  Kalo kek gitu maumu, ada baiknya kamu ketahui dan pahami sembilan kosa jata Batak Toba berikut.

Horas. Kata "horas" diucapkan pada dua momen. Saat baru bertemu dan akan berpisah. Jika diucapkan saat pertama bertemu, maka artinya "syukur kita sehat sejahtera". Jika diucapkan saat akan berpisah, maka artinya "semoga kita senantiasa sehat sejahtera". Balasan kata "horas", ya, "horas" jugalah.

Mauliate. Kata "mauliate" diucapkan bila kita menerima sesuatu pemberian, benda kongkrit atau abstrak, dari orang lain.  Misalnya menerima makanan, barang, uang, atau nasihat.

Nauli. Kata "nauli" diucapkan sebagai balasan kata "maulite". Nauli berarti "baiklah". Itu varian halus untuk kata olo, iya.

Ompung. Artinya kakek  atau nenek.  Pada dasarnya kata ompung itu bersifat unisex. Berlaku untuk baoa, lelaki dan borua, perempuan usia 60-an tahun. Bagi orang berusia di bawah 60 tahun, kata ganti nama ompung mungkin dirasakan kurang sopan. Lha, masih merasa muda kok ya dipanggil "ompung". Tega kali kau, bah. 

Amang dan Inang. Nah, kata ini digunakan kalau kamu ragu menggunakan kata ganti nama ompung. Amang artinya bapak, inang artinya ibu. Pengertiannya sama seperti menyapa seseorang dengan sebutan "Pak" atau "Bu" di ruang rapat atau ruang publik. Ya, itu sapaan untuk orang-orang paruh baya.

Lae dan Eda. Jika kamu masih tergolong muda, katakanlah di bawah 35 tahun, maka kata sapaan ini cocok digunakan untuk orang berusia sepantaran. Lae artinya ipar laki, sapaan antar lelaki. Eda artinya ipar perempuan, sapaan antar perempuan. Jangan kebalik-balik, ya. Dipelototi orang pula kau nanti.  

Ito. Ini panggilan uniseks antar orang muda (anak, remaja, dewasa muda) lajang beda gender. Panggilan perjaka kepada perawan atau sebaliknya. Kata ito itu setara kata mbak/mas dalam Bahasa Jawa. 

Nah, sekarang tolong dihafal dan dipahami arti serta konteks penggunaan 9 kata itu, ya. Agar tak salah pakai. Bisa dianggap menghina.

Bahaya kalo ampe gitu. Tau sendiri kalo orang Batak marah gegara terhina, kan? Ya, samalah dengan suku lain.  

***

Misalkanlah kamu berwisata ke Tomok, Samosir. Setelah melihat-lihat komplek makam raja-raja Sidabutar, lalu kamu masuk ke sebuah toko sovenir ulos dan barang seni lainnya.

Penjaga toko kebetulan seorang ibu tua, rambut memutih semua, dan gigi merah berkat sirih.  

Saya bayangkan, kira-kira beginilah pembicaraan kalian. 

"Horas, ompung," sapamu sok akrab, sok Batak pula.

"Horas," jawab ompung itu dengan keramahan khas perempuan Batak. 

Lalu kamu melihat-lihat, memilah-milih, menimbang-nimbang, dan tertarik membeli selembar ulos.

Setelah menanyakan jenis ulos, dan arti motifnya yang bisa bikin kamu puyeng, teguhlah hatimu untuk membeli. 

Lalu tanya dan tawar harga. Pakai bahasa Indonesia saja. Jangan kau pikir ompung-ompung Batak tak bisa berbahasa Indonesia. Apa gunanya Indonesia dipimpin tujuh presiden kalau kakek-kakek dan nenek-nenek gak bisa Bahasa Indonesia?

Lagi pula bisa pening kamu kalau tawar-menawar pakai Bahasa Batak. Misalnya kamu menawar syal Batak, begini:

"Sadia on, ompung?" (Berapa (harganya) ini, nek?)

"Limpul." 

Nah, pusing kamu, kan? Tahu berapa itu limpul? Itu limapuluh ribu.

Misalkan kamu akhirnya membeli ulos tadi. Ompung penjual itu kemungkinan besar akan bilang, "Horasma hamu pakai ulos ini, ya."

Maka kamu bisa jawab, "Horasma, ompung."

Setelah membayar, mungkin ompung tadi berterimakasih, "Mauliatema."

Lalu jamu jawab, "Nauli, ompung."

Nah, gampang, kan? Sudah hebatlah Bahasa Batakmu, bah!

***

Sebenarnya, ke manapun kita pergi di Nusantara ini, Bahasa Indonesia sudah cukup sebagai pengantar. Sedikit-banyak, warga di pelosok terpencil negeri  ini juga bisa berbahasa Indonesia. Mungkin diajar secara informal oleh RRI dan TVRI dulu.

Tapi memang ada baiknya kita hafal beberapa kata penting dalam bahasa etnis di daerah yang kita kunjungi. Sekurangnya kosa kata salam, terimakasih, dan kata ganti orang. Seperti 9 kosa kata Batak di atas.

Menurut pengalaman saya, dengan menggunakan kosa kata penting itu, kita akan lebih mudah diterima. Sebab dengan cara itu kita telah mengapresiasi budaya mereka.

Untuk sekarang, mumpung Danau Toba termasuk Destinasi Wisata Prioritas, pelajari dululah 9 kosa kata Batak di atas. 

Siapa tahu suatu hari nanti kamu berkunjung ke Danau Toba, bukan? Syukur-syukur ketemu Poltak di sana.(eFTe)

 

 

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun