Lagi pula bisa pening kamu kalau tawar-menawar pakai Bahasa Batak. Misalnya kamu menawar syal Batak, begini:
"Sadia on, ompung?" (Berapa (harganya) ini, nek?)
"Limpul."Â
Nah, pusing kamu, kan? Tahu berapa itu limpul? Itu limapuluh ribu.
Misalkan kamu akhirnya membeli ulos tadi. Ompung penjual itu kemungkinan besar akan bilang, "Horasma hamu pakai ulos ini, ya."
Maka kamu bisa jawab, "Horasma, ompung."
Setelah membayar, mungkin ompung tadi berterimakasih, "Mauliatema."
Lalu jamu jawab, "Nauli, ompung."
Nah, gampang, kan? Sudah hebatlah Bahasa Batakmu, bah!
***
Sebenarnya, ke manapun kita pergi di Nusantara ini, Bahasa Indonesia sudah cukup sebagai pengantar. Sedikit-banyak, warga di pelosok terpencil negeri  ini juga bisa berbahasa Indonesia. Mungkin diajar secara informal oleh RRI dan TVRI dulu.