Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Pisang dan Terung, Dua Hal Kecil tapi Penting dari Gang Sapi Jakarta

17 Maret 2022   11:03 Diperbarui: 12 Maret 2024   12:24 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duapuluh lima rebu? Murah banget!

"Jangan, Pak Haji!" Bang Pi'i keberatan  bila Engkong mau beli semua stok pisangnya. 

Oh, ya. Semua lansia laki pelanggan, jika berambut putih mengkilat, selalu dipanggil Pak Haji oleh Bang Pi'i. Gak peduli walau faktanya pelanggan itu seorang mantan calon pastor.

"Lho, emang napeh gak boleh?" balas Engkong sengit.

"Kemarin Mpok Ipeh dari Gang Blimbing situ pesen pisang tanduk. Die ntar nyariin."

"Lho, bilang aje udeh abis."

"Gak boleh gitu, Pak Haji. Bohong itu. Dosa.  Pisangnya kan ada, nih.  Makanye Pak Haji jangan beli semua. Biar Mpok Ipeh kebagian."

"Bah. Ya, sudahlah. Beli empat buah saja."  Engkong menyerah.  

Bang Pi'i telah menerapkan strategi pemeliharan pelanggan.  Kalau ingkar pada Mpok Ipeh, ntar pelanggannya itu bisa pindah ke lain hati, eh, penjaja pisang lain.  

Tapi Bang Pi'i juga tak mau kehilangan Engkong sebagai pelanggan setia, walau kerap menyebalkan.  Maka pisang tetap dijual 4 buah kepadanya. Walau Engkong sebenarnya  gak pernah pesan pisang tanduk sebelumnya. 

Begitulah strategi dagang penjaja kecil. Sedapat mungkin memuaskan semua pelanggannya.  Begitu caranya untuk mempertahankan relasi penjaja-pelanggan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun