Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Pisang dan Terung, Dua Hal Kecil tapi Penting dari Gang Sapi Jakarta

17 Maret 2022   11:03 Diperbarui: 12 Maret 2024   12:24 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pedagang sayur keliling (Foto: dero.ngawikab.id)

Hal kecil kerap diabaikan karena dianggap tak penting.  Hanya setelah usus buntu yang kecil itu radang hebat,  timbullah kesadaran bahwa hal kecil itu maha penting.  

Biasanya, setelah operasi usus buntu, dokter bilang "Sedikit saja terlambat, nyawa melayang." Dan kamu percaya itu, lalu mengucap doa syukur pada Tuhanmu. 

Kupastikan 100%, tak seorangpun dari kamu yang usus buntunya telah dipotong terpikir untuk operasi pencangkokan usus buntu. Biarpun itu donor usus buntu dari artis Korea favoritmu.

Tapi dua hal kecil di Gang Sapi tak ada hubungannya dengan usus buntumu. 

Ini pelajaran bisnis mikro  dari seorang penjaja buah dan seorang penjaja  sayuran keliling.  Soal strategi dan taktik para penjaja keliling.

***

Kemarin Engkong Felix berselisih paham di pinggir jalan dengan Bang Pi'i, penjaja buah langganan. Ini selisih paham antara penjaja dan pembeli.

Musababnya pisang tanduk.  Engkong mau beli pisang tanduk untuk digoreng, kalau dapat minyak goreng.  Kalau gak dapat, ya, bisa dikolak, dibakar, dikukus, atau bikin kue pisang. 

Ada atau tak ada minyak goreng, pisang tanduk  tetap bisa dimakan. Kalau gak dimakan juga, ya, setidaknya bisa digebuk-gebukkan ke punggung yang pegal.

Kata Bang Pi'i harga pisang tanduk itu Rp 10,000 per empat buah.  Ada stok sesisir isi 10 buah.  Nah, Engkong mau beli semua, Rp 25,000. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun