Dengan pikiran itu, tanpa terasa, oto Damri telah berhenti di Wolowaru. Engkong turun dengan tenang dari oto. Seolah perjalanan tadi baik-baik saja.
Tapi tubuh Engkong tak bisa bohong. Pegal linu di bokong, pinggang, lutut, bahu, dan leher. Tanda kerja keras beradaptasi dengan goncangan oto sepanjang perjalanan.
"Jangan sekali-kali kau percaya pada calo," bisik Engkong Felix muda pada diri sendiri. "Juga jangan nai bus yang bodinya sudah reyot, tapi mesinnya masih prima."Â
Peringatan itu dikatakan Engkong pada dirinya sambil menyantap semangkok soto panas dan sepiring nasi plus secangkir kopi hitam di Rumah Makan Jawa Timur, Wolowaru Kabupaten Ende. (eFTe)
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H