Lalu, penting juga mempertimbangkan program Hari Wajib  Bahasa Batak setiap minggunya di kantor-kantor pemerintah daerah. Bukan asal berbahasa Batak, tapi menggunakan bahasa Batak asli.
Itu bukan perlawanan terhadap Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional. Tapi pencegahan agar Bahasa Nasional tak "membunuh" ragam bahasa etnis, bagian dari kebhinnekaan Indonesia.
Solusi lain yang sederhana, tapi strategis, adalah membuat dan mengembangkan situs-situs daring berbahasa Batak. Ini bisa dilakukan setiap warga Batak yang mencintai budaya, secara khusus bahasa ibu atau etnisnya. Â Kontennya bisa apa saja, yang penting logis, etis, dan estetis serta, yang terpenting, menggunakan bahasa Batak asli.
Ise do na ingkon mamungka? Manang ise nampuna parbinotoan, ingkon ibanama nian na mamungka ulaon na uli on.
Siapakah yang harus memulai? Barang siapa yang memiliki pengetahuan, hendaknya dia yang merintis pekerjaan yang baik ini. (eFTe)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H