Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Ugh, Typosialant!

30 November 2021   06:23 Diperbarui: 30 November 2021   06:34 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari pinterest via unair.ac.id

Typo, salah tik, adalah Engkong Felix. Engkong adalah typo. "Ugh, typosialant!" adalah umpatan khas Engkong.

Umpatan itu muncul setiap kali terjadi typo dalam pesan yang dibagikan Engkong di grup perpesanan Gang Sapi Jakarta.

Perhatikan frasa "setiap kali terjadi typo". Itu artinya "terjadi typo setiap kali". Atau "typo terjadi setiap kali" Engkong membagikan pesan. Tegasnya, tak ada pesan tanpa typo. Gitu aja kok bingung, eh.

Selidik punya sidik, jika Engkong menulis di HP, maka ada dua penyebab typo itu.  

Pertama, permukaan ujung jari telunjuk Engkong lebih lebar dari permukaan tuts papankunci. Engkong mengetik pakai satu jari (telunjuk). Akibatnya huruf sebelah huruf target kerap tersambar. Semisal mau menulis /s.a.p.i/ malah terketik /s.a.p.u/, atau /e.n.a.k/ jadi /e.m.a.k/.

Kedua, Engkong memang gegabah. Begitu selesai ketik, langsung bagikan. Tak mau memeriksa kembali hasil ketikan. Ada typo, bodo amat. Ntar ngumpat aja, "Ugh, typosialant!" Beres.

Tapi typo juga terjadi saat Engkong menulis di laptop. Padahal tuts papankunci laptop kan lebar. Alasannya ada dua juga. 

Pertama, laptop Engkong sudah engkong juga. Kinerjanya kerap inkonsisten. Kursor di layar monitor suka ngacleng ke tempat lain, lalu mengetikkan huruf yang tak perlu di situ. Persis engkong-engkong yang omongannya sering ngacleng juga.

Kedua, Engkong memang gegabah. Bla bla bla ... (Penjelasannya sama seperti di atas).

Itu sebabnya dalam artikel-artikel Engkong di Kompasiana selalu terdapat typo. Kompasianer Mas Katedrajawen dan Mas Guru Arif yang kerap mengingatkan. Biasanya langsung Engkong perbaiki. 

Tapi perbaikan macam itu tak bisa dilakukan di grup perpesanan. Sekali ditulis, tetap tertulis, kecuali dihapus. Jadinya,  cuma bisa mengumpat, "Ugh, typosialant!"

Tapi mengapa dalam artikel ini tidak ada typo? Oh, itu ksrena Enfkong sudag periksa ulang debgan teliti sebelun taysng. Ugh, typosialat!  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun