#1
2012, suatu siang, terik, di perempatan Pancoran Jakarta, di bawah "Pemuda Angkasa" siap lepas landas, di saat lampu merah menyala.
Ada lima anak bawah lima tahun, seperti lima sila Pancasila. Bernyanyi, sembari tepuk tangan, di samping pintu-pintu mobil mewah. Bukan, mereka bukan anak-anak sukaria. Wajah mereka muram, menyanyikan lagu "Sorak-Sorak Bergembira". Bukan, mereka bukan penghibur, tetapi anak-anak yang dijadikan pengemis jalanan.
Ada pula seorang ibu lusuh berwajah kuyu memelas menggendong anak bayi kurus hitam terpejam dipanggang terik matahari siang. Bukan, ibu itu bukanlah seorang ibu, dan anak bayi itu bukanlah seorang anak.Â
Mereka berdua adalah alat produksi yang dipajang di samping pintu-pintu mobil mewah. Menjual ekpresi kemiskinan dan malnutrisi demi sekeping duit limaratusan atau seribuan.
2012, suatu siang, terik, di perempatan Pancoran Jakarta. Lima anak bawah lima tahun, seorang ibu, dan seorang anak bayi, dijaring dan diangkut serombongan polisi pamongpraja. Alasan yang kemudian terbaca di koran kota: Mereka Korban dan Pelaku Eksploiasi Anak.
#2
2021, suatu pagi, siang, sore, atau malam, di kanal-kanal YouTube dan TikTok, ditonton jutaan pasang mata netizen di antero pojok dunia, di waktu yang tak pernah berhenti.
Ada ribuan atau mungkin jutaan anak bawah tiga tahun dan bawah lima tahun tertawa, menangis, berceloteh, bermain, berangkat sekolah, makan, minum, menetek, sakit, tidur, atau sedang apa saja, di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Bukan, mereka bukan anak-anak bebas lepas merdeka.Â
Mereka diperangkap dengan sorot kamera digital, untuk diperdagangkan ke pasar dunia maya.Â
Di pasar maya itu, hadir jutaan penonton yang membayar tiket dengan pulsa, lalu jutaan tiket mengundang banjir adsens dan endorsment, yang mengalirkan jutaan bahkan miliaran duit ke pundi-pundi orangtua.
2021, suatu malam, di kanal-kanal televisi dan di situs-situs pemberitaan, dikabarkan pemerintah memberi penghargaan kepada para orangtua dari anak-anak obyek YouTube dan TikTok. Alasan yang resmi disiarkan seorang menteri negara: Mereka Pahlawan Ekonomi Kreatif. (eFTe)