Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Hantu Kakartana Goes to Kompasiana

1 November 2021   04:48 Diperbarui: 1 November 2021   05:39 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Boleh dibilang, kakartana itu semacam hantu spesialis begal keperjakaan. Itu artinya dia tidak akan pernah mau dikawini oleh manusia lelaki. Sebab jika begitu, pada malam pertama di hutan, keperjakaan si lelaki sudah langsung hilang. Tak perjaka lagi. 

Nah, kakartana kan tidak doyan lelaki yang tak perjaka lagi. Dia doyan perjaka jomlo yang -- meminjam istilah Pakde Kartono -- masih kinyis-kinyis matang manggis. Jadi, wina wa dengan kakartana adalah hoaks. 

Hoaks macam itu mungkin sengaja dibangun seseirang untuk mendiskreditkan seseorang lainnya. Misalnya dalam rangka persaingan sosial, katakanlah antar tokoh masyarakat, di satu desa. Maksudnya agar tokoh saingan menjadi musuh komunitas (social enemy). Itu semacam tuduhan piara tuyul pada seseorang yang kaya mendadak -- macam tahu bulat digoreng dadakan.

Begitulah, Guido, dan para kompasianer penggalak perhantuan. Hantu itu fenomena irrasional yang harus dikisahkan secara rasional. Kalau tidak, nasibnya akan seperti kakartana. Dirisak habis oleh Engkong Felix. Kasihan, kan, hantunya? (eFTe)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun