Kalau semua bahan dan alat sudah siap, barulah melangkah ke tahap pengolahan.
Kupas lebih dulu singkong. Lalu cuci bersih. Ingat, jangan ada kulit singkong yang terbawa. Nanti singkong jadi pahit. Kecuali hidupmu masih kurang pahit di masa pandemi Covid-19 ini.
Agar singkong cepat matang, Engkong sarankan dibelah-belah kecil. Kalau tidak, nanti lama matangnya. Boros bahan bakar jadinya.Â
Masukkan singkong yang sudah dipotong-potong dan dibersihkan ke dalam dandang yang sudah diisi air. Masukkan juga kelapa parut yang sudah dibungkus daun pisang.Â
Jerang di atas kompor. Pastikan api kompor menyala. Kukus singkong dan kelapa sekitar 45 menit.Â
Pastikan singkong telah matang sebelum api kompor dipadamkan. Caranya, tusuk singkong pakai lidi atau garpu. Atau, kalau tahan panas, pencet singkong pakai jari-jari tangan.
Kalau sudah matang, masukkan singkong ke dalam baskom stainless. Buang sumbu singkong. Campurkan gula aren/kelapa dan kelapa parut tadi. Tambahkan gula tebu 3-4 sendok makan, dan garam 0.5 sendok teh.
Tumbuk dengan alu kayu yang ujungnya dibalut plastik. Tumbuk sepenuh hati dan tenaga. Â Penuh cinta dan perjuangan. Penuh lenguh dan peluh. Tumbuk hingga segalanya lumat menyatu.
Begitulah cara membuat getuk. Sebuah perjuangan yang memeras peluh. Jangan kamu kira menumbuk getuk itu kerja ringan. Oh, tidak. Itu berat. Kamu tak akan kuat. Biar Engkong saja.
Saat lenguh dan peluh sudah habis, itu tandanya getuk sudah jadi. Segera masukkan ke dalam wadah. Bisa nampan atau loyang kue. Beri alas daun pisang. Untuk menguatkan aura klasiknya.