Bak mutiara setitik embun itu di daun talas. Kemilau diterpa segaris cahya fajar. Sekejap dia menitik jadi tetes air mata. Lesap resap ke rahim pertiwi.Â
Itu sedih tiada tara. Pesona titik embun pagi sia-sia. Tanpa seucap pun syukur. Kaum rebahan masih pejam lelap di atas dipan.
Begitu beratkah kelopak mata di malam-malam pandemi? (eFTe)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI