Celana dalam polkadot merah jambu itu bukan karangan Engkong. Itu pernah diekspos Daeng Rudy dalam empat artikelnya yang dihapus Admin K(ompasiana). Â Menurut Daeng Rudy, motif dan warna celana dalam macam itu, ditinjau dari segi numerologi memang memiliki daya rangsang yang kuat. Â Semakin banyak jumlah (polka)dotnya, maka semakin lama kita menghitung jumlahnya, sehingga semakin terangsang kita ngantuk lalu tidur. Jangan pernah lakukan itu di tempat tidur saat pasanganmu belum melepas celana dalam polkadotnya.Â
Daeng Rudy itu tipe menantu yang kebal terhadap lidah mertua. Â Apapun kata mertua, artikelnya tetap setia pada Kamasutra. Numerologi dan lain sebagainya itu hanya kamuflase. Dengan dukungan Poltak Center, Daeng Rudy kini sedang mengadakan riset partisipatif "Urgensi Impotensi bagi Pedagang Pasakbumi di Masa Pandemi." Â Subjeknya Kompasianer yang artikelnya anti-HL atau pro-peyang. Hasilnya akan diterbitkan oleh Penerbit Anupress. Editornya, Tante Vaksin.
Sebentar, ada kepala gerak-gerak di balik nako lantai dua rumah "tahu bulat digoreng dadakan" di belakang sana. Â Mana itu batu buat ngebalang. Batu, mana batu. Ini di Jakarta atau Merauke, sih? Susah banget dapat batu. Pantesan kalau lagi demo batu harus didatangkan pakai ambulans. (Tamat)
*Humor berikutnya "Derita Admin Kompasiana". Coming soon! (Emangnye pelem bioskop?)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H