Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Dari Kangkung Stres ke Ampuhnya Lidah Mertua [Bagian 1]

24 Juli 2021   20:48 Diperbarui: 25 Juli 2021   06:23 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Engkong Felix sedang stres karena tetangga belakang rumah sedang meningkat rumah selayaknya tukang tahu bulat digoreng dadakan. Tadi pagi belum ada, siang hari rumah itu tiba-tiba sudah ada lantai duanya.

Cilakanya, jendela lantai dua rumah itu menghadap taman belakang Engkong  sehingga privasinya terganggu oleh kemungkinan intipan dari balik nako. Itu kali kedua. Yang pertama dulu perdiping rumah bedeng di depan rumah, sehingga privasi di teras juga terganggu. Di Gang Sapi ternyata, hanya dalam waktu sepenggorengan tahu bulat, privasi bisa berubah menjadi prei visi.

Sedang stres begitu, di grup perpesanan, ndilalah "ratu puisi" Mbak Ari Budiyanti membagi foto kangkung kurus piaraannya.  Dia menanyakan diagnosa dan resep pupuk kepada Uda Zaldy Chan. Seperti sudah Engkong beritakan, Uda Zaldy itu terkenal di Curup sebagai tokoh pertanian skala loteng rumah.

Sebenarnya rada aneh juga Mbak Ari ini. Kemarin sore dia sibuk dengan tomat, pagi ini sibuk dengan kangkung, siang dengan caisim. Perlu diperiksa dengan saksama, sebenarnya Mbak Ari ini Kompasianer  atau tukang sayur?

Sebelum Uda Zaldy menjawab pertanyaan Mbak Ari, dan Engkong sudah tahu akan dijawab apa,  Engkong bilang kangkung itu kurus karena stres berat. Stres dicekoki puisi tiga kali sehari oleh Mbak Ari. Jadi, solusinya, hentikan cekokan pusi dan menjauhlah dari kangkung.

Riset memang membuktikan tanaman akan tumbuh subur jika dihibur dengan musik klasik dan puisi cinta. Tapi takarannya, ya, jangan berlebihan. Sehari dibacakan tiga kali puisi hanya terasa romantis saat pacaran. Bila sudah menikah masih seperti itu, patut dipertanyakan motif pasangan. Dia itu sebenarnya mau merayu atau meneror?

Seperti sudah diduga, Uda Zaldy membagikan resep pupuk organik cair bikinan sendiri sebagai solusi. Air cucian beras ditambah nasi basi ditambah limbah sayur ditambah air seni kambing dimasukkan ke dalam botol. Tutup dan tunggu terfermentasi sampai seminggu. Tapi Uda Zaldi tidak pernah berpikir, sebelum seminggu kangkung Mbak Ari sudah mati bunuh diri karena stres.

Sebagai bukti kemanjuran, Uda Zaldy memamerkan foto kangkung gemuk di loteng rumahnya. Tapi andaikan Uda Zaldy menyajikan cah kangkung itu kepada Engkong maka, mengingat pupuk organik yang mengerikan itu, Engkong akan berdalih alergi lidah kalau makan kangkung.

Kangkung Uda Zaldy itu mengingatkan Engkong pada pecel lele Mas Karso. Saat suatu sore Engkong mau melunasi utang soto ke rumahnya, Mas Karso kata istrinya sedang semedi di kakus cemplung di atas kolam lele di belakang rumah. Tak berapa lama dia datang bawa lele dan minta istrinya bikin pecel lele untuk makan sore. Sekalian ngajak Engkong untuk ikut menikmatinya. Mengingat sejarah lele itu sebelum tiba di dapur, Engkong buru-buru pamit dengan alasan harus memandikan ikan cupang. 

Barangkali, karena merasa tak enak hati, Uda Zaldy menganjurkan penggunaan ramuan lidah buaya. Manjur untuk menyehatkan tanaman dan mengenyahkan hama, katanya. Engkong bilang, kenapa tak pakai lidah mertua saja. Lidah mertua sudah terbukti ampuh bahkan untuk mengenyahkan menantu.

Ndilalah, Daeng Khrisna Pabichara yang sedang berada di pedalaman Jeneponto menyahuti. Katanya, lidah mertuanya manis. Nah, Daeng Khrisna semacam cari perkara ini sama Engkong. (Bersambung)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun