Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kimia Farma, Lanjutkan Komersialisasi Vaksin Covid-19

13 Juli 2021   14:55 Diperbarui: 13 Juli 2021   16:33 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atau mungkin KF dinilai tak etis karena berbisnis dan cari untung dari rakyat yang sedang ditimpa kesusahan akibat pandemi Covid-19?  Jika dianggap begitu, maka etika bisnis mana yang diterabas oleh KF?  KF hanya menawarkan peluang vaksin berbayar bagi warga masyarakat melalui mekanisme pasar bebas.  Tanpa mendisrupsi kegiatan vaksin gratis. Apakah hal semacam itu dianggap tidak etis?

Apakah KF cari untung dari rakyat yang sedang susah?  Ya, benar cari untung, tapi nilai untungnya harus dipastikan masih dalam batas kewajaran.  Apakah keuntungan itu diperoleh dari warga yang kesusahan?  Betul, tapi penawaran vaksin berbayar oleh KF itu kan berdasar riset pasar.  

Ada permintaan vaksin berbayar dari kelompok masyarakat tertentu, yang mungkin tergolong "kesusahan" juga.  Lalu, apakah menjadi tidak etis jika KF memenuhi relung pasar tersebut? Atau bukankah sebaliknya, menjadi tidak etis jika sebuah BUMN tidak memenuhi permintaan konsumen?

Saya harus katakan, tuntutan untuk membatalkan vaksin berbayar itu tidak ada logikanya, baik dari segi bisnis maupun sosial. Pelarangan vaksin berbayar justru mengilangkan peluang vaksinasi bagi kelompok masyarakat tertentu yang, karena alasan-alasan rasional dan irrasional tertentu, lebih memilih (preferensi) vaksin berbayar.

Jadi, vaksin gratis jalan terus, vaksin berbayar silahkan masuk pasar bebas.  BUMN KF jangan mundur. Boleh menunda komersialisasi sejenak untuk mendinginkan suasana. Tapi setelah itu, sejauh tak melanggar aturan dan etika bisnis, silahkan jalan terus! (eFTe)
 

Rujukan:

[1] "Epidemolog Pandu Riono Buat Petisi Tolak Vaksinasi Berbayar",  bisnis.com, 12/07/2021.

[2] "Polemik Vaksin Covid-19 berbayar, Ini Tanggapan Sri Mulyani", bisnis.com, 12/07/2021.

[3] "Vaksin untuk Vaksinasi Gotong Royong dan Program Pemerintah Tetap Dibedakan", tempo.co, 20/06/2021.

 [4] "Vaksinasi Mandiri, Kimia Farma Importir Vaksin Sinopharm dan Moderna", bisnis.com, 26/02/2021.

 [5] "Kemenkes: Vaksinasi Berbayar Individu Tak Hapus Akses Vaksin Gratis", bisnis.com, 12/07/2021. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun