Lalu menu makanan berbahan beras yang dipilih untuk ditulis, sangat baik jika diberi bingkai sosial-budaya lokal. Misalnya nasi kuning, bisa diletakkan dalam konteks budaya selamatan. Lalu nasi kucing bisa dikaitkan dengan keberadaan konsumen lapisan bawah di suatu tempat.
Sejarah suatu makanan juga menarik diceritakan. Nasi jamblang Cirebon misalnya. Menurut sejarah lokal, nasi berbungkus daun jati itu awalnya diperuntukkan bagi buruh pabrik dan perkebunan setempat. Praktis dan murah.
Tentu jangan lupa memasukkan informasi resep masakan berbahan beras yang dipilih untuk ditulis. Itu pesan komunikasi budaya makan yang sangat mendasar. Lewat pertukaran resep masakan, jarak sosial antar daerah dan etnis niscaya semakin dekat.
Komunikasi budaya makan, itulah nilai tambah proyek penulisan ini. Barangkali, tak berlebihan bila proyek sukarela ini kita beri slogan, "Dalam beras kita bersatu!" (eFTe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H