Ketiga, pastikan efisiensi dalam proses produksi barang-barang dalam negeri. Â Antara lain melalui kebijakan deregulasi untuk memangkas biaya-biaya tak langsung seperti biaya administrasi, pajak, bea/cukai, dan lain-lain. Juga melalui pembaruan teknologi produksi yang lebih efisien.
Jika untuk mutu yang sama panci buatan Cina jauh lebih murah ketimbang buatan dalam negeri, ya, jangan salahkan rakyat kecil jika lebih memilih panci buatan Cina. Rakyat bukannya cinta panci Cina, tapi benci harga mahal panci Indonesia.
Keempat, pemerintah perlu punya kemauan dan komitmen politik ekonomi untuk menjadikan produk domestik menjadi raja di Indonesia. Jargon "cinta produk sendiri, benci produk asing" hanya omong kosong bila tidak diartikulasikan dalam strategi, kebijakan, dan program pembangunan industri domestik.
Demikianlah, ajakan "benci produk asing" dari Presiden Jokowi harus dipahami menurut konteksnya. Lalu ditanggapi secara bijak, dan dijalankan dengan tuntunan akal sehat. Jangan langsung julid binyir, judes lidah bibir nyinyir kepada presiden.(*)
Rujukan:
[1] Â "Benci Produk Asing, Jokowi: Gitu Aja Ramai", okezone.com, 5/3/2021.
[2] Â "Jokowi: Â Gaungkan Benci Produk Asing!" detik.com, 4/3/2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H