Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #040] Pariban dari Hutabolon

12 Februari 2021   06:27 Diperbarui: 12 Februari 2021   08:51 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Berta!" Poltak berteriak melotot kesal. Berta terpingkal senang, puas. Aneh, di telinga Poltak, pingkal Berta terdengar merdu menghibur. Kemana perginya lengking penusuk kuping itu.

"Oi! Poltak! Berta! Sedang apa kalian di situ!"

Suara teriakan tiba-tiba terdengar dari arah jalan setapak di gigir barat halaman. Tak salah lagi. Itu suara Si Alogo, teman sekelas Berta dan Poltak di SD Hutabolon. Berta dan Alogo tinggal sekampung di Sosorbinanga. 

"Ada apa kau bertandang ke rumah Berta, Poltak!"

Alogo, menunggang seekor kerbau ke arah sungai, menyidik Poltak. Ada nada curiga pada suaranya.

"Ini rumah tulangku!Kenapa rupanya!"

"Bah! Tulangmu? Berta paribanmu, ya, Ah, cocok kalilah kalian itu. Hahaha."

"Alogo!" Poltak bertetiak kesal seraya menimpuk Alogo dengan buah kecapi. Meleset. Alogo berkelit sambil melecut lari kerbau tunggangannya. Gelak-tawanya memenuhi udara lembah.

Begitulah, pagi di hari Senin, Alogo meniup-niupkan berita hubungan pariban antara Poltak dan Berta. Ditambahi bumbu penyedap,  "Mereka sudah dijodohkan." Lezat kalilah.

Setelah tiga putaran bekejaran keliling gereja, Poltak akhirnya berhasil mencengkeram kerah kemeja Alogo.  Sebuah sepakan dendam siap dilayangkan ke pantat Alogo.

"Hei! Poltak! Alogo! Tak dengarkah kalian dentang lonceng pagi? Sana! Senam pagi dulu!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun