Pandemi Covid-19 telah merintangi pelaksanaan gagasan Sekolah  Pertanian Alami itu. Tak dinyana, pandemi itu pula yang menghentikan perjuangan Pak Win, pemrakarsa sekolah yang tak kenal kata menyerah dan takut itu,  pada subuh hari ini.Â
Saat diskusi terakhir dengan Pak Win, saya berdoa dalam hati, "Ya Tuhan, lindungilah Pak Win dari Covid-19." Hari itu Pak Win bertemu dengan empat atau lima kelompok, Â membuat saya cemas, karena Covid-19 sedang merebak di Jakarta.
Pada hari ini, subuh, Tuhan menjawab doaku dengan peristiwa yang tak kumau: Dia memutuskan untuk memanggil Pak Win selamanya ke pangkuan-Nya. Lelaki kelahiran 5 Januari 1957 itu telah pergi selamanya dalam usia 64 tahun. Itu mau-Mu Tuhan, maka itulah yang terbaik untuk Pak Win.Â
Selamat jalan Pak Win, beristirahatlah dalam damai di rumah-Nya.  Kami, keluarga dan teman-teman petani, sungguh  kehilangan sosok sederhanamu, tapi kami tak akan pernah kehilangan gagasanmu. Ijinkan kami melanjutkan jejak yang telah kau rintis.(*)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H