Bah, di mana pula letak kesalahan Daeng Khrisna. Sekali lagi, soal keengganannya menyarankan penggunaan tanda (,) dan (.) di antara dua kata. Sebenarnya, karena spanduk iklan sudah tercetak dan terpampang, Â cukup ambil spidol tahanair, bubuhkan tanda (,) dan (.) sehingga menjadi "DI, JUAL. JULIE." Â Artinya, Julie menyuruh Di(ari) menjual (rumah). Â Heran, kenapa tiba-tiba Daeng Khrisna lupa pada Diari? Jangan-jangan, dan syukur banget kalau benar begitu, Â Daeng Khrisna sudah mendapat suntikan Vaksin Diari.Â
Eh, sebentar. Vaksin Diari? Ya, benar. Itu vaksin produksi Poltak Center untuk memutus perebakan Pandemi Diari di Kompasiana.
Kawan! Sudahkah kamu ikut tertawa ngakak guling-guling karena puas terdungu-dungu, merasa telah menemukan -- pada akhirnya -- kesalahan sekecil (.) dan (,) pada aksi kebahasaan Daeng Khrisna? Jika "Ya" berarti kamu, sepertiku, adalah tipe orang yang gemar menertawakan slilit di geraham mertua sambil pamer kulit cabe yang nempel di taringmu. Si Dungu yang ekstasi karena merasa menemukan kesalahan pada kebenaran. Ngeri kalilah kau, Kawan. (*)
*Untuk Daeng Khrisna, teriring doa, "Semoga Dia  Dia menumpangkan tangan kasihNya pada oramg-orang tercinta, maka segarlah jiwa-raga mereka. Amin."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H